Mengenai Saya

Foto saya
Saya orang yang teguh dengan pendirian, tidak mudah putus asa, dan cinta keindahan.

Jumat, 08 Juli 2011

APRESIASI DRAMA INDONESIA MALAM JAHANAM Karya : Motinggo Boesje

Drama buah karya Motinggo Boesje yang satu ini mampu menarik hati saya untuk membacanya.  Drama ini menceritakan tentang sebuah keluarga kecil yang tidak harmonis. Mat Kontan dan Paijah memiliki seorang anak. Mat kontan sangat menyayangi binatang. Dia kurang memerhatikan isteri dan anaknya. Dia pun terkenal angkuh dan sombong. Hari- harinya banyak dia habiskan di luar rumah. Dia selalu pergi dan pulang larut malam. Ada rahasia besar yang tidak diketahui oleh Mat Kontan. Anak yang selama ini bersamanya ternyata bukan anak kandungnya. Melainkan anak dari hasil perselingkuhan Paijah dengan Soleman tetangga Mat Kontan. Mar Kontan akhirnya terpuruk.
            Tema dari drama ini mengenai perselingkuhan. Tokoh- tokohnya terdiri atas Mat Kontan, Paijah, Soleman, si Utai, dan tukang pijit. Mat kontan memiliki karakter sombong, licik, dan mudah marah atau cepat terbawa emosi. Paijah, isteri Mat Kontan yang merasa kekurangan kasih sayang dari suaminya. Soleman, tetangga sekaligus sahabat Mat Kontan yang diam- diam mencintai isteri Mat Kontan. Soleman memiliki karakter seorang yang pengecut. Alur yang digunakan yaitu alur maju. Latar cerita disebuah rumah pinggiran laut, perkampungan nelayan. Bahasa yang digunakan yaitu bahasa Indonesia. Namun, ada juga bahasa  Jawa, seperti emoh. Bini, panggilan untuk isteri yang banyak dipakai dilingkungan masyarakat Betawi. Terdapat penggunaan kata- kata kasar, seperti sinting dan bangsat. Kemudian menggunakan gaya bahasa, seperti hati saya juga ikut gelap, bangku ini juga jahanam!. Amanat yang terkandung dalam drama ini yaitu sebagai kepala keluarga  selain memberikan nafkah juga perlu memberikan kasih sayang dan cinta pada isteri dan anak- anak. Kebohongan cepat atau lambat pastinya akan terbongkar juga.
            Konflik cerita dimulai pada saat anak Mat Kontan sakit dan dia sama sekali tidak peduli. Sikap Mat Kontan yang  memang dari dulu kurang perhatian  kepada isterinya dan belum dapat menghamili, membuat Paijah melakukan perselingkuhan. Konflik selanjutnya yaitu menghilangnya burung beo kesayangan Mat Kontan. Lalu saat Mat Kontan mengetahui siapa pembunuh burung beo miliknya. Konflik memuncak pada saat Mat Kontan mengetahui rahasia besar yang disembunyikan oleh Soleman dan Paijah bahwa anaknya ternyata bukan anak kandungnya. Mat Kontan dan Soleman berkelahi. Mat Kontan membunuh Utai, karena khawatir membocorkan rahasia. Akhirnya anak Paijah meninggal, Soleman berhasil kabur, dan Mat Kontan menghilang.
            Kesimpulannya Mat Kontan tidak menginginkan begitu saja menyerahkan isteri dan anaknya kepada Soleman. Dia tidak ingin melihat orang lain bahagia, seperti yang dia rasakan. Punya isteri cantik dan seorang anak lelaki yang banyak diidam-idamkan oleh para lelaki dikampungnya. Terutama Soleman. Walaupun kenyataannya anak itu bukan anak kandung Mat Kontan.
            Menurut saya, drama ini menarik. Alasannya karena jalan ceritanya bagus  dan amanatnya dapat tersampaikan. Saya kurang berkenan dengan akhir cerita yang tidak menceritakan kemana perginya Mat Kontan. Di akhir cerita Paijah, Mat Kontan, dan Soleman berpisah.